Kompas update.com
BUTON – Salahsatu kabupaten peserta Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-XIV disinyalir menyelipkan pemain bayaran asal sulawesi selatan (Gowa), dan Kepulauan Yapen Provinsi Papua.
Dugaan adanya pemain luar pada laga bergengsi itu berdasarkan temuan data pribadi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) tunggal yang diterbitkan disdukcapil pada tanggal 9 November 2022.
Hal tersebut mengundang reaksi dan protes dari berbagai peserta PORPROV sultra Ke-XIV, salah satunya Wakil Manajer Kabupaten Konawe Aswar Razak, S.Si, MM yang meminta ketegasan panitia untuk segera melakukan verifikasi terhadap pemain dimaksud
“sebelum pertandingan penentu Grup D antara Konawe vs Muna Barat (Mubar) dan Kendari vs Buton Tengah (Buteng), Kami minta panitia bertindak tegas atas dugaan kecurangan ini,”tegas Aswar
Dijelaskannya bahwa, kesepakatan meeting Porprov sebelumnya cukup jelas, pemain yang dapat dimainkan dilaga PORPROV ini berkewarganegaraan Indonesia serta berdomisili diwilayah Sultra minimal enam bulan dari tanggal terbitnya KTP.
pihaknya telah mengantongi data pemain yang dimaksud sah atau legal, kata asawar, tetap saja ada aturan lain yang mengikat
“Kami pegang dua sampel dari tiga pemain yang diduga tidak bersyarat, data kependudukannya secara adminidtrasi mungkin sah, hanya saja berlakunya tanggal 9 November 2022, Sementara aturan main hasil metieng minimal enam bulan dari tanggal penerbitan,” Jelasnya
Untuk meningkatkan olahraga bola kaki di sultra hal–hal seperti itu tidak bisa dibiarkan. Olehnya itu, manajerial Tim Konawe dengan sapaan akrap bang Aswar ini melayangkan surat resmi pada panitia sebagai bentuk protes atas dugaan kecurangan tersebut
Sementara itu, Ketua Panitia Sepak bola Porprov ke-XIV La Ode Songko Panatagama belum dapat dikonfirmasi terkait surat protes yang dilayangkan tim manajerial Kabupaten Konawe.
