KENDARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan adanya rencana aksi unjuk rasa atau aksi mogok kerja di Kawasan Industri Morosi yang akan berlangsung besok, Rabu 22 Maret 2023.
Aksi mogok kerja ini disuarakan oleh Pengurus Unit Pekerja (PUK) Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) terhadap buruh atau karyawan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainles Steel (OSS).
“Saya menyayangkan rencana unras pekerja di Kawasan Industri Morosi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH, Selasa 21 Maret 2023.
Menurut Jenderal ASN Konawe ini, sekiranya ada sesuatu tentang substansi yang ingin diperjuangkan, baiknya dimusyawarahkan melalui perwakilan serikat pekerja dengan pemberi kerja atau dibahas melalui tripartit (serikat pekerja atau buruh, pengusaha, dan pemerintah).
“Regulasi sudah mengatur tentang hak dan kewajiban pekerja dan pemberi kerja termasuk peran pemda. Saya kira semua pihak memahami dan tinggal melaksanakan saja,” jelas Ferdy sapaan akrab Sekda Konawe.
Masih kata Ferdy, unjuk rasa bukanlah satu – satunya cara menyampaikan aspirasi. Dan yang terpenting adalah kita harus menjaga iklim usaha di daerah ini. Karena dengan kesempatan kerja yang banyak akan berdampak baik bagi daerah itu dan ini pasti sudah dipahami semua pihak.
“Jadi harapan saya jika ada pihak yang sengaja mengambil manfaat dari situasi tersebut sebaiknya janganlah dilakukan. Mensyukuri sesuatu itu tidak harus nanti mendapatkan sesuatu seperti yang kita inginkan, tetapi apa yang kita sudah terima,” kata Ferdy.
“Bahkan yang kita terima pun masih ada hak orang lain di situ. Apalagi menjelang bulan Suci Ramadhan harusnya kita bisa lebih sabar,” pungkasnya.