Konasara Jilid lll, Generasi Milenial Subjek Penggerak, Pembangunan Yang Inklusif, Rekognisi dan Subsidiaritas,

Kompasupdate.com – Geliat pembangunan Bumi Oheo yang dikenal sebagai julukan Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diberbagai daerah telah menunjukkan hasil yang positif.

Hal tersebut tidak terlepas dari peran masyarakat bersama pemerintah dalam memberikan proses pelayanan pembangunan. Melalui program konasara jilid III yang bertujuan mengakselerasi konawe utara lebih maju, sejahtera dan berdaya saing.

Kebijakan tersebut mendorong semangat revolusi kepemimpinan mengawal pasangan Ikbar-Abuhaera sebagai calon bupati dan wakil bupati konut periode 2026-2031 dalam proses pembangunan konawe utara lebih sejahtera dan berdaya saing dengan tetap mempertahan lokalitasnya.

Sekretaris DPC PBB Konut, Iqbal, S.Kom, mengatakan,
Paradigma baru kemudian hadir dalam pembangunan Konut. Paradigma baru tersebut menempatkan generasi milenial sampai generasi z menjadi subjek dalam proses pembangunan berdasarkan prinsip rekognisi, subsidiaritas, dan demokarsi lokal.

BACA JUGA :  Piala Bupati Merdeka Champions Seri 1500, Pasangan Kapolres dan Waka Polres Konut Tampil Memukau Sabet Juara Satu

“Paradigma baru juga kemudian mendorong pembangunan ibu kota wanggudu dan semua wilayah dilakukan secara inklusif. Pembangunan yang inklusif berfokus pada kepentingan dan kebutuhan warga tanpa membedakan latar belakang dan kondisi sosialnya,” kata Iqbal. Rabu, (31/07/2024).

Oleh karena itu, partisipasi masyarakat sangat di butuhkan dalam pembangunan konut, menurut iqbal, partisipasi masyarakat merupakan proses keterlibatan masyarakat dalam melakukan identifikasi masalah dan potensi yang ada di daerah,

Memilih dan mengambil keputusan alternatif solusi secara bersama, melaksanakan upaya pengentasan masalah, dan terlibat aktif dalam proses mengevaluasi perubahan.

BACA JUGA :  166 Kades Terpilih se-Konawe Wajib Ikut Bimtek Pelatihan Disiplin di SPN Anggotoa

“Proses pembangunan Konut dalam praktiknya dibutuhkan orang-orang “penggerak” sebagai pemantik masyarakat untuk ikut bergerak dan bekerja sama membangun Konut melalui program konasara jilid III,” Jelas Iqbal.

Salah satu kelompok masyarakat yang diharapkan mengambil peran sebagai “penggerak” adalah pemuda. Kelompok pemuda digambarkan sebagai generasi yang memiliki semangat juang tinggi, pemikiran yang kritis dan berwawasan luas.

“Oleh karena itu passangan ikbar-abuhaera selalu memberikan ruang kelompok pemuda agar dapat memberikan perubahan terhadap pembangunan. Dalam proses pembangunan konut, peran pemuda dapat dilibatkan dalam proses penyusunan rencana pembangunan atau Masterplan daerah,” Tegasnya.